Menelisik Keindahan Kaki Gunung Dempo
Cantik, menawan, dan menyejukan. Gunung Dempo yang terletak di Kota Pagar Alam, Provinsi Sumatera Selatan. obyek wisata yang ada di sekitar gunung ini mampu memuaskan dahaga wisatawan yang haus akan keindahan alam nan asri. Tak heran, di masa liburan kota ini menjadi incaran para wisatawan.
suasana di kawasan Tugu Rimau masih sejuk cenderung dingin dengan suhu sekitar 21 derajat celcius. Wajar, karena saat itu,Kompas berada di Tugu Rimau yang terletak pada ketinggian 1.820 meter di atas permukaan laut. Tugu ini merupakan titik akhir dari perjalanan wisatawan yang menggunakan kendaraan. Namun, tempat ini adalah titik awal bagi wisatawan untuk melakukan pendakian ke Gunung Dempo.
Dari tempat ini, pengunjung dapat menyaksikan hijaunya hamparan kebun teh seluas 19.000 hektar yang menyelimuti kaki Gunung Dempo. Dari tempat ini juga, pengunjung dapat menyaksikan keindahan kabupaten Pagar Alam, Sumatera Selatan dari ketinggian.
Sesampainya di tugu rimau, mereka duduk bersama di pendopo yang telah disiapkan pengelola. Lauk pauk yang dia bawa dari rumah dihidangkan. Tepat pukul 12.00, makanan pun terhidang.
Tidak hanya di tugu Rimau, di kawasan yang lebih rendah, sejumlah curug menjadi obyek wisata yang tak kalah memukau. Beberapa curug yang sudah dikenal antara lain, Curug Embun, Curug Tujuh Kenangan, Curug Mangkok, Curug tiga panggung, dan lainnya.
Di kawasan ini, setidaknya ada 21 curug yang ditemukan. Beberapa diantaranya sudah dikelola baik oleh pemerintah kota maupun secara swadaya masyarakat.
Salah satunya yakni Curug Tujuh Kenangan. Untuk tiba di lokasi curug, pengunjung harus melewati jalan setapak yang menanjak dan menurun dengan jarak sekitar 500 meter. Perjalann agak lebih mudah karena pengelola sudah memasang bambu sebagai anak tangganya.
Perjalanan semakin menyenangkan, karena di sepanjang jalan menuju air terjun, pengunjung akan melewati kebun kopi milik warga dan sejumlah tanaman hutan lain. Sebelum, dijadikan tempat wisata pada 2015 lalu, kawasan ini memang menjadi kawasan perkebunan warga sekitar.
Kota Pagar Alam memang menjadi salah satu pusat agribisnis Sumatera Selatan karena ditunjang oleh iklim dan kondisi tanah latosol dan andosol dengan tingkat kesuburan tinggi. Selain kopi dan teh beberapa, komoditas lain jug ditanam seperti kol,sawi, cabai, kentang, daun selederi, dan salak condet.
Gemericik air terdengar, menandakan air terjun tak jauh lagi. Bebatuan besar bersanding dengan hiasan tanaman dan bunga melengkapi keindahan air terjun. Keindahan inilah yang mengundang beberapa wisatawan asing asal, Perancis, Swedia, Amerika Serikat, Malaysia, Thailand dan lainnya pernah datang berkunjung. Bahkan penyanyi Iwan Fals pun pernuh berkunjung ke tempat ini.
Saat ini, pemerintah kota Pagar Alam sedang berupaya untuk mengembangkan konsep agrowisata bagi masyarakat yang datang ke kaki gunung dempo. Hal ini dikarenakan di kawasan itu, warga setempat menanam komoditas pertanian yang jarang ditemui di dataran rendah seperti salak, alpukat, jeruk, dan sejumlah komoditas sayur.”Keunikan inilah yang kami tawarkan kepada masyarakat,” kata dia. Di tahun 2018, Pemkot Pagar Alam menargetkan kunjungan wisatawan mencapai 250.000 orang.P
Penerbangan langsung dari Palembang menuju Pagar Alam yang hanya membutuhkan waktu sekitar 45 menit. Jauh lebih cepat dibandingkan menggunakan jalur darat yang bisa menelan waktu hingga 8 jam perjalanan dari Palembang.
Penerbangan langsung dari Palembang menuju Pagar Alam yang hanya membutuhkan waktu sekitar 45 menit. Jauh lebih cepat dibandingkan menggunakan jalur darat yang bisa menelan waktu hingga 8 jam perjalanan dari Palembang.
Namun pesona wisata itu belum didukung dengan ketersediaan kamar yang mencukupi. Terbukti, saat tahun baru, banyak wisatawan yang tidak mendapatkan kamar. Ketersediaan kamar di kota Pagar Alam hanya sekitar 500 kamar. Jauh dari jumlah wisatawan yang datang saat tahun baru yang dapat mencapai 3.000 orang per hari. Mengantisipasi hal ini, ujar Syamsul pihaknya terus berupaya untuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat untuk memanfaatkan ketersediaan kamar saat momen tertentu.
Saat ini, sejumlah komunitas terus berupaya agar Kota Pagar Alam dikenal sehingga dapat berdampak pada meningkatnya jumlah kunjungan.
0 komentar:
Posting Komentar